Kekuatan gaib yang berkaitan dengan urusan harta karun dan makhluk halus, sejak lama dikenal dan beragam kiatnya. Ada yang memanfaatkan penghasilan dagang dengan makelar siluman, ada yang terang-terangan mencuri dengan menyewa perampok sembunyi, dan masih banyak ragamnya. Kalau sekadar tuyul, trail yang mampu mencuri uang kecil, di kawasan Klaten dan Bantul memang ada asramanya. Orang yang imannya tipis dan taqwanya dangkal, sering menyewa maya itu untuk berburu duit. Selain harga belinya rendah, memeliharanya juga cukup dengan meneteki anak-anak bajing itu. Tapi, sebangsa raksasa siluman atau jin palawija, tidak semua orang mampu membiayai dan memeliharanya. Sebab, selain tebusannya mahal, juga harus diberi makan berupa darah manusia yang punya hubungan keluar gandengan peternak jin palawija. Di antara makhluk yang ganas dalam berburu harta untuk majikan adalah 'Jin Bongkok' yang berwajah tua dan seram. Barangkali saking piawainya berburu harta, orang menjulukinya sebagai "money ranger" alias pemburu bayaran yang memburu uang. Tidak diketahui juga kampung halamannya, karena hanya dukun-dukun tertentu yang tahu. Hanya pawang demit spesialis yang mampu memanggil Jin Bongkok. Saya punya kawan yang pakar mendatangkan makhluk jahat. Bukan untuk dimanfaatkan, tetapi sekadar dilihat identitasnya. Kawan saya itu bukan pawang demit, tetapi punya kemampuan memanggil jin-jin jahat untuk dinasihati agar tidak menjahati suatu daerah, atas permintaan korban. Malam Jumat Kliwon lalu, di areal terbuka yang gelap, kebetulan langit mendung dan bulan baru tanggal lima, suasana benar-benar menguntungkan untuk wisata gaib. Dengan mengandalkan beberapa macam medium, getaran bioelektrik mampu membuat frekuensi sejajar antara manusia dan makhluk halus. Berbagai doa dan ayat-ayat suci dilantunkan untuk membuka pintu metafisika, dalam waktu relatif singkat, kurang dari seperempat jam, hadirlah beberapa kewujudan yang hanya dapat dilihat dengan mata batin. Ada yang berwujud lelaki tinggi besar seperti Manusia Rawa, ada yang lebih besar dan sulit dilihat wajahnya, dan yang palawija pun datang, yakni Jin Bongkok yang berparas lucu tetapi mengerikan. Jin Bongkok itu tergolong sadis dalam perburuan harta. Karena disuruh majikannya, maka yang ada dalam niatnya hanyalah mencuri sebanyak-banyaknya agar mendapat upah atau makanan lebih banyak juga. Sehingga, banyak orang menuduh tetangganya memelihara tuyul dan sebangsanya. Padahal, jarak operasi Jin Bongkok lebih luas ketimbang tuyul. Makhluk itu dapat mencuri di kawasan jin lain dan tidak ada satupun jin setempat yang berani mencegah. Ketika masuk rumah pengusaha yang banyak harta, ia tidak suka mengambil pecahan terkecil seperti yang dilakukan tuyul. Tapi kelasnya menengah ke atas. Jadi, ketika dalam kotak uang terdapat pecahan lima ribuan sampai seratus ribuan, yang menjadi objek penjarahan adalah yang dua puluh ribuan ke atas. Bahkan, dengan santai ia tega mengambil selembar pecahan seratus ribuan dalam bendel sejuta rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamu'alaikum...
Welcome ya udah comment di blog aku..^^
Satu lagi, dengar and baca postinganku terus ya..
Semoga anda senang,,
Komentar anda sangat BERARTI !!! ^^